Retconomynow.com – 16 Oktober 2025 – Militer Ukraina mengungkap adanya sebuah taktik baru Rusia yang secara fundamental telah mengubah corak pertempuran. Panglima tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky, mengungkapkan bahwa Moskow kini tidak lagi mengandalkan serangan frontal berskala besar. Sebaliknya, mereka beralih ke strategi infiltrasi yang lebih licik. Mereka menggunakan kelompok-kelompok sabotase kecil. Perubahan strategi ini terdeteksi sejak awal musim panas 2025. Tujuannya adalah untuk menembus pertahanan dan melumpuhkan logistik tanpa harus mengerahkan sumber daya masif.
Analisis Taktik Infiltrasi “Maju-Mundur” yang Mematikan
Menurut Jenderal Syrsky, taktik baru Rusia ini sangat terukur dan berbeda dari sebelumnya. Mereka tidak lagi mengerahkan batalion besar untuk merebut kota. Justru, mereka mengirim tim-tim kecil yang sangat terlatih. Tim ini biasanya terdiri dari empat hingga enam tentara. Misi utama mereka bukanlah untuk menguasai dan mempertahankan posisi. Sebaliknya, misi mereka adalah melakukan penetrasi dan sabotase di titik-titik vital.
“Tugas utama mereka adalah menembus sedalam mungkin ke wilayah kami, mundur, berkumpul kembali, dan maju lagi,” jelas Syrsky. Setelah itu, tim-tim ini akan menyerang target yang berada jauh di dalam garis pertahanan. Targetnya meliputi pos komando, jalur pasokan logistik, dan titik rotasi pasukan. Pendekatan “maju-mundur” ini memungkinkan Rusia untuk terus memberikan tekanan. Selain itu, mereka dapat menguji titik-titik lemah dan menguras sumber daya pertahanan Ukraina secara perlahan. Taktik ini lebih sulit dideteksi oleh sistem pengawasan konvensional.
Dampak di Garis Depan: Kemajuan Lambat, Pertempuran Tetap Sengit
Meskipun terdengar mengkhawatirkan, implementasi taktik baru ini di lapangan belum menghasilkan kemajuan teritorial yang signifikan. Berdasarkan analisis data dari Institute for the Study of War (ISW), Rusia saat ini masih menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina. Akan tetapi, dalam satu tahun terakhir, kemajuan mereka sangat terbatas. Tambahan wilayah yang berhasil mereka rebut hanya sekitar satu persen.
Meskipun demikian, pergerakan yang lambat ini tidak berarti intensitas pertempuran menurun. Garis depan yang membentang lebih dari 1.250 kilometer tetap menjadi arena yang sangat sengit. Pertempuran ini memakan banyak korban jiwa di kedua belah pihak. Sebagai contoh, pada Agustus 2025 lalu, pasukan Rusia sempat berhasil menembus pertahanan Ukraina. Lokasinya berada di dekat kota tambang Dobropillia. Namun, militer Kyiv sigap merespons. Mereka berhasil memukul mundur serangan tersebut. Di sisi lain, Rusia terus mengklaim keberhasilan. Kementerian Pertahanan mereka baru-baru ini mengklaim telah merebut Desa Yunakivka. Klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Respons dan Adaptasi Pertahanan Ukraina
Menghadapi perubahan strategi Rusia, Ukraina tidak tinggal diam. Militer Kyiv secara aktif menyesuaikan pendekatan pertahanannya. Salah satu respons utamanya adalah di sektor udara. Ukraina kini meningkatkan penggunaan helikopter dan pesawat ringan. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan tembakan yang lebih mobile. Dukungan ini juga lebih cepat tanggap untuk memburu kelompok infiltrasi Rusia yang bergerak lincah.
Lebih lanjut, fokus utama pertahanan Ukraina saat ini adalah menghadapi serangan udara jarak jauh. Serangan drone seringkali menjadi bagian dari strategi pelumpuhan logistik Rusia. Oleh karena itu, pengembangan dan penyebaran sistem intersepsi drone terus mereka galakkan. Ini adalah langkah krusial untuk melindungi kota-kota besar dan infrastruktur vital dari serangan rudal serta drone kamikaze. Adaptasi ini menunjukkan bahwa Kyiv memahami betul perubahan ancaman yang mereka hadapi.
Analisis Mendalam di Balik Taktik Baru Rusia
Pergeseran ke taktik baru Rusia ini dapat kita analisis sebagai sebuah langkah adaptif dari Moskow. Setelah mengalami kerugian besar dalam serangan-serangan berskala besar di awal perang, mereka kemungkinan beralih ke strategi yang lebih berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menghemat pasukan dan sumber daya yang berharga. Taktik tim kecil ini adalah perang gesekan (war of attrition) dalam bentuk yang berbeda. Fokusnya tidak lagi pada perebutan wilayah secara cepat. Sebaliknya, fokusnya adalah pada pelumpuhan kapasitas perang Ukraina secara perlahan tapi pasti.
Tujuan psikologisnya pun tidak bisa diabaikan. Serangan-serangan kecil yang terus-menerus dan tidak terduga ini dirancang untuk menciptakan rasa tidak aman yang konstan di antara para tentara Ukraina. Hal ini dapat menguras moral dan memaksa Kyiv untuk menyebar pasukannya di sepanjang garis depan yang sangat panjang. Akibatnya, pertahanan Ukraina menjadi lebih tipis dan lebih rentan di beberapa titik.
Jenderal Syrsky mengakui bahwa situasi di medan tempur masih sangat menantang. Tekanan Rusia semakin terasa di banyak titik strategis. Pada akhirnya, kemampuan Ukraina untuk beradaptasi akan menjadi kunci. Mereka harus unggul dalam hal intelijen, pengawasan, dan kecepatan respons. Kemampuan inilah yang akan menentukan apakah mereka bisa menetralkan ancaman dari siasat baru yang lebih sulit diprediksi ini. Pertarungan kini tidak hanya soal kekuatan, tetapi juga soal kecerdasan dan kecepatan dalam beradaptasi di medan perang yang dinamis.
