KAI Investigasi Insiden Viral Sambungan Gerbong KA Majapahit

Sambungan Gerbong KA Majapahit
0 0
Read Time:3 Minute, 48 Second

Retconomynow.com – 15 November 2025 – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta memberikan penjelasan resmi terkait insiden viral di media sosial. Insiden ini menimpa Sambungan Gerbong KA Majapahit (KA 246) relasi Pasar Senen-Malang. Peristiwa tersebut terjadi sesaat setelah kereta berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada Jumat (14/11/2025).

Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, buka suara mengenai kronologi dan penanganan insiden tersebut. Ixfan menegaskan bahwa KAI telah menjalankan prosedur pengecekan ketat sebelum keberangkatan. Namun, KAI tetap menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, meskipun keterlambatan berhasil terminimalisir.

Kronologi Detail Insiden di Stasiun Pasar Senen

Ixfan menjelaskan detail kejadian tersebut. Peristiwa bermula sesaat setelah KA 246 Majapahit mendapatkan persinyalan dan semboyan keberangkatan. Masinis kemudian merespons dengan membunyikan klakson sesuai prosedur.

“Namun sesaat setelah rangkaian bergerak meninggalkan peron, coupler pada KA 246 mengalami gangguan dan terlepas,” lanjut Ixfan dalam keterangan resmi, Sabtu (15/11).

Pada saat kereta mulai bergerak perlahan, masinis dan asisten masinis menjalankan prosedur standar pemantauan kondisi rangkaian ke arah belakang. Proses deteksi dini berjalan cepat berkat kombinasi beberapa faktor. Selain pantauan kru kereta, informasi dari petugas keamanan stasiun dan warga sekitar yang melihat adanya indikasi gangguan turut membantu proses deteksi dini.

Bantahan KAI: Pengecekan Laik Operasi Sudah Dilakukan

Meskipun terjadi insiden, Ixfan Hendriwintoko menegaskan bahwa petugas telah menjalankan standar operasional prosedur (SOP) pengecekan dengan ketat. “Sebelum keberangkatan, petugas telah menjalani rangkaian pemeriksaan menyeluruh pada KA 246 sesuai tugas pokok dan fungsinya,” ujar Ixfan.

Pemeriksaan ini, menurutnya, meliputi berbagai aspek. Aspek tersebut mulai dari kebersihan, ketersediaan fasilitas pelayanan di dalam gerbong, hingga pengecekan teknis sarana. Petugas melakukan pengecekan ini baik sebelum maupun setelah kereta mereka rangkai dengan lokomotif.

Secara spesifik, Ixfan menyebut petugas telah memastikan penyambungan coupler, saluran air brake (rem udara), dan rantai penghubung dalam kondisi baik.

Setelah semua terpasang, petugas melakukan uji rem statis. Uji ini bertujuan untuk memastikan sistem pengereman bekerja normal. Selain itu, petugas memastikan tekanan udara dari lokomotif terdistribusi dengan baik hingga kereta paling belakang. Petugas kemudian mencatat seluruh hasil pemeriksaan dalam dokumen resmi dan menyatakan rangkaian laik operasi.

Fungsi Rantai Pengaman dan Selang Sambungan Gerbong KA Majapahit

Insiden ini menyoroti pentingnya sistem keamanan berlapis pada rangkaian kereta api. Coupler (alat penggandeng) adalah sambungan utama yang menarik beban rangkaian. Namun, KAI merancang setiap sambungan dengan dua sistem pengaman cadangan: rantai pengaman dan selang air brake.

Dalam insiden KA Majapahit ini, kedua sistem pengaman tersebut berfungsi sempurna. Ixfan melaporkan bahwa rantai pengaman dan selang air brake tetap terhubung meskipun coupler utama gagal.

Rantai pengaman berhasil menahan gerbong agar tidak terpisah jauh dari rangkaian. Hal yang lebih krusial adalah fungsi selang air brake. Sistem pengereman kereta api modern bekerja menggunakan tekanan udara. Jika selang air brake putus atau terlepas, sistem akan mendeteksi penurunan tekanan drastis. Penurunan tekanan ini secara otomatis memicu pengereman darurat di seluruh rangkaian.

Inilah mengapa masinis dapat segera menghentikan laju kereta dengan aman dan terkendali, mencegah gerbong terpisah dan berjalan sendiri.

Penanganan Cepat dan Dampak Keterlambatan

Berkat deteksi dini dan berfungsinya sistem keamanan, penanganan di lapangan berlangsung sangat cepat. “Masinis segera melakukan pengereman, dan petugas di lapangan dengan sigap melakukan penyambungan ulang coupler,” jelas Ixfan.

Petugas teknisi stasiun segera menyambungkan kembali coupler yang terlepas. Setelah itu, mereka melakukan pengecekan lanjutan secara menyeluruh untuk memastikan coupler benar-benar terkunci dan aman. Setelah petugas menyatakan rangkaian aman, KA 246 kembali melanjutkan perjalanan.

Insiden ini hanya menyebabkan keterlambatan singkat. “KA 246 kembali melanjutkan perjalanan dengan keterlambatan sekitar dua menit,” tambah Ixfan.

Investigasi Penyebab Sambungan Gerbong KA Majapahit Lepas

Meskipun masalah terselesaikan dengan cepat di lapangan, Ixfan menegaskan bahwa KAI akan melakukan investigasi mendalam. Petugas berwenang masih mengusut penyebab pasti lepasnya coupler tersebut.

KAI akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat prosedur operasional di lapangan. Tujuannya jelas, yaitu untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. “Keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api merupakan prioritas utama kami,” tegas Ixfan.

Investigasi teknis kemungkinan akan memeriksa beberapa faktor. Fokus pertama adalah human error, untuk memastikan apakah petugas telah melakukan prosedur penguncian coupler dengan benar. Selain itu, tim akan memeriksa faktor kelelahan material (metal fatigue) pada coupler itu sendiri, mengingat beban tarik yang sangat besar yang harus ia tanggung setiap hari.

KAI juga membeberkan susunan rangkaian KA Majapahit saat insiden terjadi. Rangkaian tersebut terdiri dari lokomotif CC201 92 12, satu kereta pembangkit (P), delapan kereta kelas ekonomi (K3), dan satu kereta makan (KM1). Investigasi Sambungan Gerbong KA Majapahit ini akan menentukan titik lemah pada rangkaian tersebut.

PT KAI Daop 1 Jakarta kembali menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang terjadi. Mereka juga mengapresiasi kesigapan petugas di lapangan serta masukan dari masyarakat yang membantu deteksi dini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %