Retconomynow.com – 13 Desember 2025 – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan masalah penanganan penyaluran listrik ke lokasi terdampak bencana di Sumatera tidak dapat diatasi secepat yang ia harapkan. Pernyataan ini disampaikan Prabowo di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sabtu (13/12/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian tinjauan langsung ke sejumlah titik bencana, termasuk Aceh Tamiang, Takengon, Bener Meriah, dan Langkat. Prabowo Listrik Bencana menjadi isu utama setelah ia meninjau langsung kerusakan infrastruktur di lapangan.
Prabowo menyebutkan ada kendala geografis dan banjir yang menghambat perbaikan. Kondisi ini membuat sarana dan prasarana kelistrikan sulit diangkut ke daerah-daerah tertentu. Kendala fisik alam menjadi hambatan terbesar. Ini memperlambat upaya pemulihan yang dilakukan oleh tim gabungan. Prabowo meminta publik untuk bersabar. Ia meminta agar masyarakat tidak menaruh ekspektasi terlalu tinggi.
1. Kendala Geografis dan Fisik: Hambatan Utama Pemulihan Listrik
Kendala utama yang dihadapi tim pemulihan PLN dan tim gabungan adalah kondisi fisik dan alam di daerah bencana. Banjir masih merendam sebagian besar wilayah, menghambat akses dan perbaikan. Prabowo menjelaskan bahwa menara-menara listrik sangat berat. Selain itu, kendala banjir membuat kabel-kabel tidak bisa tembus ke lokasi yang membutuhkan. Air menggenang di banyak area. Hal ini menyebabkan proses pemasangan dan perbaikan infrastruktur kelistrikan berjalan lambat dan berisiko.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa tim sudah bekerja keras. Namun, ia menekankan bahwa kondisi fisik dan alam memaksa mereka menghadapi keterlambatan. Mereka harus mengatasi kendala tersebut sebelum listrik dapat kembali normal. Oleh karena itu, pemulihan jaringan listrik memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Ekspektasi dan Target Pemulihan Prabowo Listrik Bencana
Meskipun menghadapi tantangan besar, Prabowo Subianto berharap masalah kelistrikan di daerah terdampak bencana dapat selesai dalam satu minggu ke depan. Harapan ini menunjukkan adanya target waktu yang realistis dari pemerintah. Namun, Prabowo meminta publik tidak menaruh ekspektasi terlalu tinggi. Ia meminta agar masyarakat bersabar mengingat beragam kendala yang ada di lapangan.
Prabowo menekankan bahwa dia tidak dapat melakukan keajaiban. Ia mengatakan, “Insya Allah kita harapkan ya mungkin satu minggu mudah-mudahan ya, tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa tapi semua bekerja keras.” Pernyataan ini menyeimbangkan antara komitmen pemerintah dan realitas tantangan di lapangan. Dengan demikian, penanganan Prabowo Listrik Bencana menjadi prioritas utama.
3. Penilaian Situasi Pascabencana: Kondisi Pengungsi dan Suplai Pangan
Di samping masalah listrik, Prabowo juga menilai situasi pascabencana di Sumatera secara keseluruhan. Ia menyatakan keadaan terkendali. Para pengungsi pun terlayani dengan baik. Prabowo mengakui adanya keterlambatan pengiriman bantuan. Keterlambatan ini disebabkan oleh faktor alam, seperti rusaknya akses jalan.
Prabowo telah memeriksa langsung beberapa posko. Ia menemukan kondisi pengungsi baik dan suplai pangan cukup. “Saya lihat keadaan terkendali, saya cek terus sana sini memang keadaan alam, keadaan fisik, ada keterlambatan sedikit. Tapi saya cek semua ke tempat pengungsi kondisi mereka baik, pelayanan pada mereka baik, suplai pangan cukup,” kata Prabowo. Tentu saja, ia memuji kerja keras semua petugas di lapangan. Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam melayani masyarakat di tengah situasi darurat.
4. Pembukaan Akses dan Logistik Bantuan
Kunjungan Prabowo berfokus pada pemastian akses logistik dapat berjalan. Ia mencontohkan Kabupaten Aceh Tamiang. Sebelumnya, Aceh Tamiang disebut terisolasi. Kini, wilayah tersebut sudah bisa diakses dari Medan.
Akses menuju Takengon dan Bener Meriah juga terus diupayakan untuk dibuka. Oleh karena itu, pembukaan akses jalan sangat krusial. Akses ini memastikan bantuan, termasuk menara dan kabel listrik, dapat diangkut ke lokasi terdampak. Prabowo juga menanggapi laporan warga yang membutuhkan air bersih. Ia menjanjikan masalah ini akan segera pemerintah atasi.
5. Kunjungan Langsung Prabowo ke Titik Bencana Sumatera
Prabowo berkeliling ke sejumlah titik bencana sejak Jumat (12/12/2025) hingga Sabtu (13/12/2025). Pada Jumat, Prabowo berkunjung ke Aceh Tamiang, Takengon, dan Bener Meriah di Aceh. Selanjutnya, pada Sabtu, ia mendatangi Langkat di Sumatera Utara.
Kunjungan langsung ini bertujuan melihat kondisi riil di lapangan. Ia juga memberikan semangat kepada para pengungsi. Saat berada di Langkat, Prabowo menunjukkan kepeduliannya. Ia menggendong dan memeluk anak-anak pengungsi. Ia juga mengompres dan menyeka keringat anak yang sakit di posko. Momen-momen ini menunjukkan fokus pemerintah pada penanganan dampak kemanusiaan dari bencana.
6. Koordinasi dan Apresiasi untuk Petugas di Lapangan
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua petugas. Petugas tersebut mencakup tim Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan. Mereka bekerja tanpa lelah dalam penanganan bencana. Kerja keras mereka sangat penting untuk menjaga kondisi tetap terkendali.
Meskipun pemulihan listrik membutuhkan waktu, koordinasi yang solid antara pemerintah pusat dan daerah menjamin bantuan lainnya tersalurkan. Prabowo menekankan bahwa pemerintah akan terus memantau situasi. Mereka juga akan memberikan dukungan penuh hingga kondisi normal kembali. Prabowo Listrik Bencana menjadi isu yang ia tangani langsung. Hal ini menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap pemulihan infrastruktur vital di daerah bencana.
