Retconomynow.com – 22 Oktober 2025 – Sebuah sinyal kuat bahwa proyek mobil nasional masuk PSN (Proyek Strategis Nasional) kini datang langsung dari lingkaran Istana. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi hari ini mengindikasikan bahwa pemerintah sangat serius untuk merealisasikan gagasan tersebut. Pernyataan ini menyusul pengumuman dari Presiden Prabowo Subianto beberapa hari sebelumnya. Saat itu, Presiden menyatakan bahwa Indonesia akan memiliki mobil buatan dalam negeri dalam tiga tahun mendatang. Oleh karena itu, dimasukkannya proyek ini ke dalam daftar PSN akan menjadi sebuah langkah krusial yang memberikan berbagai kemudahan dan prioritas tertinggi dari negara.
“Rasa-rasanya Masuk PSN”: Konfirmasi dari Mensesneg
BACA JUGA : Rahasia Belajar Prabowo: Tetap Baca Buku di Era ChatGPT dan Waspadai Bahaya AI
Saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Mensesneg Prasetyo Hadi tidak menampik kemungkinan tersebut. Justru, ia memberikan jawaban yang sangat afirmatif ketika ditanya mengenai status proyek mobil nasional. “Ya, nanti kita lihat. Rasa-rasanya masuk PSN,” kata Prasetyo. Meskipun menggunakan frasa “rasa-rasanya”, dalam bahasa politik, ini adalah sebuah sinyal yang sangat kuat bahwa wacana tersebut sedang dibahas secara serius di level tertinggi.
Untuk menindaklanjuti, Prasetyo mengungkapkan bahwa sebuah rapat penting akan digelar pada sore hari ini. Rapat tersebut secara spesifik akan membahas masa depan proyek mobil nasional, termasuk kemungkinan memasukkannya ke dalam daftar PSN. “Sore ini kebetulan kami ada jadwal rapat untuk membahas, salah satunya membahas hal tersebut. Nanti kami update kalau sudah selesai,” ucapnya. Namun, ia masih enggan membeberkan detail mengenai skema yang pemerintah siapkan. Menurutnya, semua masih dalam tahap persiapan. “Mohon doanya saja. Kita harus tetapkan dulu cita-cita dan target bahwa kita harus bisa dan mampu memproduksi mobil buatan anak bangsa sendiri,” ujar Prasetyo.
Visi Presiden Prabowo: “Jip Buatan Indonesia” dalam Tiga Tahun
BACA JUGA : Komdigi Beri Ultimatum ke X: Bayar Denda Konten Porno atau Izin Dicabut Pekan Depan
Sinyal dari Mensesneg ini adalah kelanjutan dari visi yang telah Presiden Prabowo sampaikan secara langsung dalam sidang kabinet paripurna pada Senin (20/10). Di hadapan seluruh jajaran menterinya, Prabowo dengan penuh keyakinan mengungkap proyek ambisius ini. Ia menyebutnya sebagai “jip buatan Indonesia”.
Lebih dari itu, Presiden menegaskan bahwa proyek ini bukan lagi sekadar wacana. Faktanya, pemerintah telah mengalokasikan dana dan menyiapkan lahan untuk pembangunan pabrik-pabriknya. “Saya sudah alokasikan dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang tim,” ujar Prabowo. Target waktunya pun sangat ambisius. “Kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang,” tegasnya. Dengan demikian, jika target ini tercapai, Indonesia akan melihat prototipe mobil nasional baru pada tahun 2028.
Mengapa Status PSN Begitu Penting?
BACA JUGA : Pengawasan Pertambangan Ilegal Prabowo Stop Rugi Timah
Jika benar proyek mobil nasional masuk PSN, ini akan memberikan “karpet merah” bagi pelaksanaannya. Proyek Strategis Nasional adalah proyek-proyek yang dianggap pemerintah memiliki kepentingan strategis bagi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, proyek yang menyandang status ini akan mendapatkan berbagai kemudahan dan privilese, di antaranya:
- Percepatan Perizinan: Proses perizinan akan jauh lebih cepat dan diprioritaskan, memangkas birokrasi yang seringkali menghambat.
- Kemudahan Pengadaan Lahan: Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam proses pembebasan lahan jika diperlukan.
- Dukungan Fiskal dan Non-fiskal: Proyek berpotensi mendapatkan insentif pajak atau bahkan jaminan dari pemerintah, membuatnya lebih menarik bagi investor.
- Pengawasan Langsung: Proyek ini akan berada di bawah pengawasan langsung dari Presiden dan lembaga terkait, memastikan setiap kendala dapat diatasi dengan cepat.
Belajar dari Sejarah: Hantu Kegagalan Proyek Mobnas Masa Lalu
BACA JUGA : WNA Pimpin BUMN: Prabowo Umumkan Reformasi Radikal BUMN di Forum Global
Akan tetapi, gagasan mobil nasional di Indonesia selalu dibayangi oleh hantu kegagalan masa lalu. Publik tentu masih ingat dengan proyek mobil Timor di era Orde Baru. Proyek yang digadang-gadang sebagai mobil nasional pertama itu justru berakhir menjadi sebuah kontroversi. Alih-alih membangun industri dari nol, proyek tersebut mengambil jalan pintas dengan me-rebadge mobil dari Korea Selatan dan memberinya segudang fasilitas bebas pajak. Akibatnya, proyek ini lebih identik dengan praktik kronisme daripada kebanggaan nasional.
Kegagalan Timor menjadi pelajaran yang sangat pahit. Oleh karena itu, pemerintahan Prabowo kini memikul beban pembuktian yang sangat berat. Mereka harus mampu menunjukkan bahwa proyek kali ini benar-benar berbeda: transparan, dibangun dari riset dan pengembangan dalam negeri, serta mampu bersaing secara sehat tanpa proteksi berlebihan yang merugikan konsumen.
Tantangan di Depan: Antara Nasionalisme dan Realitas Industri
BACA JUGA : Nasib PPPK: Janji Setara yang Terhenti di Atas Kertas
Di luar bayang-bayang sejarah, ada tantangan nyata yang harus dihadapi. Pertama, pasar otomotif Indonesia saat ini didominasi oleh raksasa-raksasa Jepang yang telah mengakar selama puluhan tahun. Memasuki pasar ini sebagai pemain baru adalah sebuah pertarungan yang sangat berat. Kedua, membangun sebuah mobil membutuhkan ekosistem industri pendukung yang masif, mulai dari pemasok komponen, baja, hingga ban. Ketiga, tren global saat ini bergerak menuju elektrifikasi. Pertanyaan besarnya adalah, apakah “jip” buatan Indonesia ini akan menjadi mobil listrik, atau masih menggunakan mesin pembakaran internal?
Pada akhirnya, keputusan untuk menjadikan proyek mobil nasional masuk PSN adalah sebuah pertaruhan besar. Di satu sisi, ini adalah sebuah langkah patriotik yang berpotensi membangkitkan industri manufaktur dalam negeri. Namun, di sisi lain, jika tidak dieksekusi dengan perencanaan yang matang dan realistis, proyek ini berisiko mengulang kegagalan yang sama dan membebani keuangan negara. Publik kini menanti detail konkret dari rencana ambisius ini.
