Kunjungan Kenegaraan Raja Yordania: Jet Tempur F-16 dan Meriam Sambut Sahabat Lama Prabowo

Kunjungan Raja Abdullah II
0 0
Read Time:3 Minute, 43 Second

Retconomynow.com – 14 November 2025 – Presiden RI Prabowo Subianto menyambut kedatangan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, dengan kemegahan militer penuh. Ini bukan sekadar kunjungan diplomatik biasa; Kunjungan Raja Abdullah II ini berlangsung dengan penghormatan tertinggi. Suasana di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (14/11/2025) sore, terasa sangat meriah.

Pasukan jajar kehormatan, dentuman meriam penyambutan, hingga pesawat jet tempur F-16 menegaskan status kunjungan kenegaraan ini. Namun, sorotan utama justru tertuju pada momen personal yang hangat. Dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Raja Abdullah II tersenyum lebar dan langsung menerima pelukan hangat dari Presiden Prabowo saat turun dari tangga pesawat. Keduanya berpelukan erat, menunjukkan keakraban sebagai sahabat lama, sebelum dentuman meriam mulai menggema.

Detail Kunjungan Raja Abdullah II di Halim

Upacara penyambutan ini berlangsung megah dan sarat akan tradisi militer. Setelah kedua pemimpin berpelukan erat, rentetan tembakan meriam penyambutan menggema di seluruh landasan, menandakan penghormatan tertinggi bagi tamu negara. Pasukan jajar kehormatan dari tiga matra TNI telah berdiri tegap.

Raja Yordania menunjukkan rasa hormat dengan menundukkan kepala kepada pasukan. Sementara itu, Prabowo, yang juga berlatar belakang militer, memberikan sikap hormat militer formal. Puncak dari sambutan udara ini terjadi beberapa saat kemudian.

Setelah kedua kepala negara berbincang sejenak dengan para menteri, mereka berjalan ke arah mobil dinas kenegaraan. Tepat ketika Raja Yordania dan Prabowo masuk ke dalam mobil, beberapa unit jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara melintas di langit Halim Perdanakusuma. Manuver fly-past kehormatan ini menutup rangkaian penyambutan militer yang impresif.

Pertemuan Sahabat Lama dan Kabinet Inti

Keakraban Prabowo dan Raja Abdullah II bukan sekadar formalitas diplomatik. Banyak analis mencatat kedekatan personal keduanya. Kedua pemimpin ini sama-sama memiliki latar belakang militer yang kuat, yang seringkali menciptakan pemahaman strategis dan ikatan personal yang lebih dalam.

Hal ini terlihat jelas saat Prabowo memilih untuk ikut satu mobil bersama Raja Abdullah. Mereka menaiki mobil dinas kenegaraan khusus bertuliskan pelat “JORDAN” untuk menempuh perjalanan bersama menuju Istana Kepresidenan. Momen ini menandakan dialog yang akrab telah dimulai bahkan sebelum pertemuan formal di Istana.

Di landasan, beberapa menteri inti kabinet juga turut menyambut. Hadir pula Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Kehadiran Menhan dan Menlu menegaskan bobot strategis pertemuan ini. Selain itu, turut hadir Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan putra Presiden, Didit Hediprasetyo, yang ikut menyambut delegasi Yordania.

Agenda Kunjungan Raja Abdullah II: Misi Perdamaian Gaza

Kunjungan Raja Abdullah II yang berlangsung pada 14-15 November 2025 ini memiliki agenda yang sangat krusial, jauh melampaui isu bilateral biasa. Topik utamanya adalah krisis kemanusiaan dan upaya perdamaian di Gaza.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memberikan konfirmasi mengenai hal ini. “Kita sedang menunggu kemungkinan-kemungkinan peran yang bisa diambil oleh Indonesia dalam rangka perdamaian di Gaza,” kata Sjafrie, Jumat.

Ia menambahkan bahwa diskusi ini akan mengikuti “inisiatif dari Presiden Amerika Serikat”. Presiden Prabowo akan membicarakan hal ini secara mendalam dengan Raja Abdullah.

Pemilihan Yordania sebagai mitra diskusi isu ini sangat strategis. Secara geografis, Yordania berbatasan langsung dengan Tepi Barat dan menjadi salah satu mediator utama antara Israel dan Palestina. Selain itu, Yordania menjadi pintu masuk utama bagi sebagian besar bantuan kemanusiaan internasional. Oleh karena itu, setiap rencana pengiriman pasukan perdamaian atau bantuan logistik besar dari Indonesia memerlukan koordinasi erat dengan Amman.

Signifikansi Kunjungan Raja Abdullah II bagi Diplomasi Indonesia

Kunjungan Raja Abdullah II ini menjadi etalase penting bagi arah baru diplomasi Indonesia di bawah Presiden Prabowo. Sejak awal, Prabowo menekankan strategi diplomasi yang aktif dan “bertetangga baik”. Pertemuan dengan Raja Abdullah ini menggabungkan dua elemen krusial: kekuatan hubungan personal (sebagai sahabat lama) dan tujuan strategis nasional (perdamaian Timur Tengah).

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan pendukung setia kemerdekaan Palestina, berupaya mengambil peran aktif, tidak hanya sebagai penonton. Prabowo berupaya memanfaatkan posisi unik Indonesia. Di satu sisi, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang menggagas inisiatif. Di sisi lain, Indonesia tetap memegang amanat konstitusi untuk mendukung Palestina.

Posisi ini menempatkan Indonesia sebagai penengah (honest broker) yang ideal. Kunjungan Raja Abdullah II (satu-satunya frasa bold di isi artikel) ini akan menentukan seberapa besar dan bagaimana bentuk peran yang bisa diambil Indonesia dalam inisiatif perdamaian tersebut.

Kunjungan ini bukan hanya tentang Gaza. Pertemuan ini juga tentang memperkuat poros Jakarta-Amman dalam isu-isu global, termasuk kerja sama pertahanan (seperti yang tersirat oleh kehadiran Menhan Sjafrie) dan ekonomi. Namun, untuk saat ini, fokus utama tetap pada langkah kemanusiaan. Dunia kini menanti hasil konkret dari pertemuan dua sahabat lama ini untuk perdamaian di Gaza.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %