Jokowi Muda dari PSI: Harapan Partai Solidaritas Indonesia Menciptakan Pemimpin Non-Darah Biru

Jokowi Muda dari PSI
0 0
Read Time:3 Minute, 31 Second

Retconomynow.comBatam, 23 November 2025 — Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, menyampaikan visi besar partainya. Visi tersebut adalah menciptakan pemimpin nasional masa depan yang meniru jejak Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Ali berharap, ke depannya, akan muncul sosok Jokowi Muda dari PSI. Sosok pemimpin ini tidak harus berasal dari “darah biru” atau keluarga proklamator.

Ali menyampaikan harapan itu saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (22/11/2025) malam. “Untuk itu, saya berharap dari Kepri ini akan lahir Jokowi-Jokowi muda, tanpa harus masuk, tanpa dia harus berasal dari keluarga darah biru politik, tanpa dia harus anaknya proklamator, tanpa dia harus anaknya pahlawan. Tapi dia ada anak petani pun, dia disamakan, dan Jokowi sudah membuktikan itu,” jelas Ali.

Penekanan Ali pada latar belakang kerakyatan Jokowi adalah pesan sentral PSI. Pesan ini bertujuan membangkitkan semangat politik di kalangan masyarakat biasa. Ali menekankan, Jokowi telah membuktikan bahwa menjadi Presiden tidak harus berasal dari keluarga kaya raya atau memiliki koneksi elit politik.

Visi Politik Kerakyatan dan Kekuatan Grassroot

PSI ingin memberikan cerita nyata kepada masyarakat. Mereka ingin memberikan gambaran dan ilustrasi hidup Presiden Jokowi. Kisah hidup Jokowi menjadi bukti bagi rakyat jelata. Bukti tersebut menunjukkan bahwa rakyat yang tinggal di kampung juga bisa menjadi seperti Jokowi. Rakyat biasa bisa menjadi Presiden tanpa dukungan penuh partai politik, tanpa darah biru, dan tanpa uang yang banyak.

Ali menjelaskan, selama seseorang memiliki pendirian baik dan selalu berinteraksi dengan rakyat, maka partai politik akan datang dengan sendirinya. Maka dari itu, dia berharap akan muncul “Jokowi-Jokowi muda” yang lahir dari kampung pula.

  • Keterpilihan Rakyat: Ali meyakini bahwa kekuatan sejati ada pada rakyat. “Ketika kamu berpendirian baik, ketika kamu dimiliki rakyat, ketika kamu berinteraksi dengan rakyat, maka tidak perlu partai politik yang mengejar-ngejar kamu,” ucapnya. Sebaliknya, rakyatlah yang akan mengejar partai politik. Rakyat akan memaksa partai politik untuk mengusung calon yang memang dikehendaki rakyat. Filosofi ini menekankan bahwa power base sejati seorang pemimpin ada pada dukungan grassroot.

Jokowi Muda dari PSI: Patron dan Penyemangat Politik

Menurut Ali, sudah ada bukti nyata bahwa seseorang bisa menjadi Presiden tanpa harus berasal dari anak Proklamator ataupun pahlawan. Oleh karena itu, PSI selalu menjadikan Jokowi sebagai patron politik. Patron ini berfungsi sebagai pengingat dan penyemangat. Penyemangat tersebut ditujukan bagi orang-orang yang tidak seberuntung orang-orang yang lahir “di piring emas”.

Pemanfaatan figur Jokowi sebagai patron politik oleh PSI sangat strategis. Hal ini membantu PSI memposisikan diri sebagai partai yang inklusif dan berpihak pada meritokrasi. Mereka berupaya menarik kaum muda dan masyarakat pinggiran yang mungkin merasa terasing dari politik elit tradisional.

  • Memerangi Apatisme: Selain itu, Ali berharap orang-orang baik tidak bersikap apatis terhadap politik. Ali khawatir jika orang-orang baik diam, maka orang jahat yang akan menduduki kursi politik. Kekhawatiran ini adalah seruan bagi masyarakat sipil dan kaum muda yang idealis untuk terlibat aktif dalam proses politik. Mereka harus ikut serta untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Strategi PSI Menarik Kader Baru

PSI, sebagai partai yang relatif baru, harus bekerja keras menarik kader yang memiliki integritas dan kedekatan dengan rakyat. Strategi Ali untuk mencari Jokowi Muda dari PSI menunjukkan fokus pada rekrutmen kader yang memiliki narasi hidup serupa dengan Jokowi: berjuang dari bawah dan memiliki track record kerja nyata.

Proses rekrutmen ini tentu membutuhkan sumber daya besar. PSI harus memberikan pelatihan politik dan dukungan logistik kepada calon-calon potensial ini. Dukungan ini sangat penting agar mereka mampu bersaing dengan calon yang memiliki modal finansial dan koneksi keluarga. Dengan demikian, PSI berupaya membuktikan bahwa platform partai dapat menjadi pengganti “darah biru” atau “isi tas” yang sering menjadi penentu dalam politik Indonesia.

Implikasi Terhadap Demokrasi Indonesia

Harapan PSI untuk melahirkan pemimpin non-elit merefleksikan kritik terhadap sistem politik yang terlalu didominasi oleh dinasti politik dan modal besar. Pada kenyataannya, tingginya biaya politik seringkali membatasi munculnya pemimpin yang benar-benar berintegritas dan genuine.

Jika Jokowi Muda dari PSI benar-benar dapat lahir dan sukses di kancah nasional, ini akan mengirimkan sinyal positif bagi kualitas demokrasi. Hal ini akan menunjukkan bahwa sistem masih membuka ruang bagi meritokrasi dan kepemimpinan dari rakyat biasa. Namun, tantangan terbesar PSI adalah mempertahankan filosofi kerakyatan ini di tengah realitas politik yang keras dan mahal di Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %