Retconomynow.com – Brasilia, 25 November 2025 — Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva secara terbuka menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai peningkatan kekuatan militer Amerika Serikat (AS) di Laut Karibia, dekat Venezuela. Lula menyerukan agar solusi diplomatik harus ditemukan “sebelum konflik dimulai.” Eskalasi Militer AS Venezuela ini memicu alarm di Brasilia. Mereka khawatir wilayah Amerika Selatan akan kembali menjadi teater ketegangan geopolitik.
Pentagon dilaporkan telah mengerahkan beberapa kapal perang dan kapal induk AS terbesar di Karibia. Pengerahan ini berdekatan dengan Venezuela. AS sebelumnya telah menewaskan banyak orang dalam serangan kontroversial terhadap kapal-kapal. AS mengklaim kapal-kapal ini terkait dengan dugaan operasi perdagangan narkoba yang dipimpin Venezuela. Caracas membantah keras tuduhan tersebut.
“Saya sangat prihatin dengan pengerahan militer yang ditempatkan Amerika Serikat di Laut Karibia,” ujar Lula kepada wartawan di KTT G20 di Afrika Selatan pada hari Minggu (23/11/2025), menurut Globo News. Kekhawatiran Lula mencerminkan posisi Brasil sebagai kekuatan regional yang menentang intervensi militer asing di Amerika Selatan.
Sinyal Operasi Rahasia dan Tujuan Pergantian Rezim
Laporan dari Reuters pada hari yang sama, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan Washington siap memulai operasi melawan Venezuela dalam beberapa hari mendatang. Operasi rahasia kemungkinan akan memulai upaya tersebut. Laporan ini juga menyebutkan bahwa penggulingan Presiden Nicolas Maduro sedang dipertimbangkan sebagai tujuan akhir operasi, menurut sumber Reuters.
Maduro secara konsisten membantah tuduhan AS terkait perdagangan narkoba. Caracas berargumen bahwa Washington menggunakan klaim tersebut sebagai dalih. Alasan sebenarnya adalah untuk pergantian rezim dan operasi perampasan sumber daya alam Venezuela yang kaya. Klaim Maduro ini mendapatkan dukungan dari beberapa negara yang menentang hegemoni AS di Amerika Latin.
- Kekuatan yang Dikerahkan: Militer Venezuela disiagakan tinggi awal bulan ini sebagai respons atas peningkatan kekuatan AS. Pengerahan AS ini dilaporkan melibatkan sekitar 15.000 personel. Skala pengerahan ini menunjukkan kesiapan tempur yang serius. Oleh karena itu, risiko Eskalasi Militer AS Venezuela menjadi sangat tinggi.
Reaksi Keras Venezuela dan Komitmen Pertahanan Regional
Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez mengecam pengerahan pasukan AS di Karibia. “Kami dengan tegas menolak manuver, latihan, dan pengerahan pasukan di wilayah kepentingan langsung kami,” ujar jenderal tertinggi tersebut dalam pidatonya pada hari Sabtu.
Padrino Lopez menegaskan bahwa Venezuela tidak akan gentar dengan tekanan militer. Dia menyatakan, “Cukup sudah ancaman, kebohongan, fitnah, dan pemaksaan kekuasaan, semua demi mempertahankan hegemoni regional.” Retorika keras dari Caracas ini mencerminkan komitmen mereka untuk mempertahankan kedaulatan. Selain itu, pernyataan ini bertujuan menggalang dukungan regional dari sekutu-sekutu seperti Kuba dan Nikaragua.
Peran Kunci Brasil dan Risiko Regional
Kekhawatiran Presiden Lula da Silva sangat beralasan. Eskalasi militer di perbatasan utara Brasil dapat mengancam stabilitas regional. Brasil adalah tetangga terdekat Venezuela dan memiliki kepentingan besar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Amerika Selatan. Intervensi militer AS dapat memicu gelombang pengungsi besar-besaran yang akan membebani wilayah perbatasan Brasil, Kolombia, dan negara tetangga lainnya.
Lula melihat diplomasi sebagai satu-satunya jalan keluar yang sah. Posisinya di KTT G20 digunakan untuk mendesak komunitas internasional bertindak. Ia meminta dunia menggunakan pengaruhnya untuk meredakan ketegangan. Maka dari itu, Brasil berupaya memposisikan dirinya sebagai mediator regional. Brasil ingin mencegah konflik militer yang akan membawa konsekuensi kemanusiaan dan ekonomi yang menghancurkan. Lula menggarisbawahi bahwa solusi harus ditemukan tanpa kekerasan dan sebelum situasi mencapai titik kritis.
Implikasi Geopolitik dan Kontroversi Perdagangan Narkoba
Tuduhan AS bahwa operasi maritim mereka menargetkan perdagangan narkoba yang didukung Caracas adalah titik kontroversi utama. Pada kenyataannya, tuduhan semacam itu seringkali digunakan sebagai pembenaran untuk operasi militer dan tekanan pergantian rezim di Amerika Latin.
Langkah AS mengerahkan kapal induk di Karibia menunjukkan kesediaan Washington menggunakan kekuatan untuk menekan Caracas. Meskipun AS mungkin awalnya memulai dengan “operasi rahasia,” risiko eskalasi menjadi konflik terbuka selalu ada. Dengan demikian, Eskalasi Militer AS Venezuela ini menjadi pengingat pahit tentang sejarah intervensi AS di kawasan tersebut. Ini memicu perdebatan lama tentang kedaulatan versus hegemoni kekuatan global.
