Retconomynow.com – Jakarta, 26 November 2025 — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan menyatakan kesediaannya berbicara langsung dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Tawaran ini dilontarkan Trump guna mencari solusi terkait masalah perdagangan narkoba yang melibatkan negara Amerika Selatan tersebut. Dialog Trump dan Maduro ini menciptakan kontras tajam, mengingat AS baru saja melabeli jaringan yang dituduh dipimpin Maduro sebagai organisasi teroris.
Dalam pernyataan kepada wartawan di Air Force One, Selasa (25/11/2025), Trump mengatakan bahwa dirinya tetap terbuka untuk berdialog. Namun, ia menekankan bahwa dialog tersebut harus mampu mengatasi masalah secara signifikan. “Jika kita bisa menyelamatkan nyawa, jika kita bisa melakukannya dengan cara yang mudah, boleh saja. Dan jika kita memang perlu melakukannya dengan cara yang keras, itu juga tidak masalah,” kata Trump selama perjalanan dari Washington DC ke Florida, seperti dikutip media asing. Pernyataan yang menggabungkan opsi diplomatik dan militer ini menunjukkan kompleksitas pendekatan AS terhadap Caracas.
Penetapan “Cartel de los Soles” Sebagai Organisasi Teroris
Pernyataan Trump mengenai dialog ini muncul hanya sehari setelah langkah keras AS. Pada Senin (24/11/2025), AS secara resmi menetapkan Cartel de los Soles (Kartel Matahari) sebagai organisasi teroris asing (FTO). AS menyatakan kartel yang berbasis di Venezuela tersebut bertanggung jawab atas insiden kekerasan di wilayah AS. Tuduhan tersebut termasuk atas masuknya narkoba dalam jumlah besar ke Washington dan Eropa.
AS menuduh kartel tersebut dipimpin oleh Maduro dan para pejabat tinggi yang tidak merepresentasikan pemerintahan yang sah. Penetapan sebagai FTO memiliki implikasi hukum dan ekonomi yang luas. Hal ini memungkinkan AS untuk membekukan aset yang terkait dengan kartel tersebut dan memberikan sanksi lebih lanjut terhadap individu yang teridentifikasi sebagai anggotanya. Oleh karena itu, tawaran Dialog Trump dan Maduro datang di tengah tekanan sanksi dan stigmatisasi yang paling ekstrem.
Sejarah Ketegangan dan Operasi Anti-Narkoba di Karibia
Hubungan AS dan Venezuela memang tegang sejak lama. Ketegangan semakin meningkat sejak Trump memerintsilkan operasi anti-narkoba besar-besaran di Karibia pada Agustus lalu. Operasi tersebut mendapat tentangan keras dari Maduro karena menewaskan banyak orang.
Dalam operasi itu, AS menyerang kapal-kapal yang dituduh membawa narkoba. Maduro menuding operasi AS ini ditujukan untuk menggulingkan pemerintahannya dan merampas sumber daya Venezuela. Saling tuding ini menegaskan bahwa masalah narkoba dan masalah politik berganti rezim seringkali berjalan beriringan dalam kebijakan luar negeri AS terhadap Caracas.
Masalah Legitimasi dan Pemilu Venezuela
Sejak masa jabatan pertamanya, Trump memang menunjukkan ketidakpuasan terhadap Maduro. Ia tidak pernah mengakui kemenangan Maduro sejak Maduro terpilih sebagai presiden Venezuela pada pemilihan umum (pemilu) 2018 lalu.
Trump, yang kembali menjabat pada 2024, juga tidak mengakui kemenangan Maduro dalam pemilu Venezuela tahun lalu. Pemerintahannya lagi-lagi menuduh pemilu tersebut penuh kecurangan. Maka dari itu, tawaran Dialog Trump dan Maduro ini sangat signifikan. Tawaran ini membuka peluang komunikasi tingkat tinggi, meskipun Trump tidak pernah mengakui Maduro sebagai presiden yang sah. Keputusan untuk membuka dialog mengindikasikan adanya pertimbangan pragmatis AS dalam mengatasi krisis regional.
Analisis Pragmatisme di Balik Tawaran Dialog
Tawaran dialog Trump dapat diinterpretasikan sebagai langkah pragmatis untuk meredakan krisis atau, setidaknya, mencari solusi yang lebih efektif daripada operasi militer yang berisiko tinggi.
- Fokus AS: Walaupun AS tidak mengakui Maduro, masalah perdagangan narkoba yang melibatkan kartel diyakini menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan AS dan Eropa. Dialog bisa menjadi cara tercepat untuk merundingkan penghentian aliran narkoba tanpa harus meningkatkan eskalasi militer lebih lanjut di Karibia.
- Risiko Eskalasi: Peningkatan sanksi dan pengerahan militer hanya akan meningkatkan risiko konflik dan gelombang pengungsi regional. Selain itu, dialog dapat membuka pintu bagi potensi transisi politik di Venezuela, meskipun tujuannya adalah mengatasi masalah narkoba.
Pada akhirnya, meskipun Dialog Trump dan Maduro terdengar kontradiktif dengan kebijakan AS yang keras, ia menegaskan prinsip politik bahwa semua opsi, baik keras maupun lunak, selalu dipertimbangkan jika hasilnya menjanjikan. Dunia akan menantikan respons Maduro terhadap tawaran dialog ini, serta apakah pembicaraan itu akan benar-benar terjadi di tengah status baru Cartel de los Soles sebagai FTO.
