BGN Dampingi Pemulihan Psikologis Korban Tabrakan Mobil MBG di SD Cilincing

BGN Dampingi Pemulihan Psikologis
0 0
Read Time:4 Minute, 1 Second

Retconomynow.com12 Desember 2025 – Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan mereka akan memberikan pendampingan intensif untuk memulihkan psikologis para siswa dan guru SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara. Insiden ini terjadi setelah mobil Makanan Bergizi Gratis (MBG) menabrak siswa hingga guru pada Kamis (11/12/2025). BGN Dampingi Pemulihan Psikologis korban secara serius.

Kepala Regional BGN Jakarta, Bahrun, menuturkan bahwa BGN bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung berkoordinasi. Mereka akan memberikan pendampingan psikologis dan trauma healing kepada seluruh korban. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa intervensi psikologis harus dimulai secepat mungkin. Penanganan cepat sangat menentukan agar trauma tidak berkembang menjadi gangguan jangka panjang. Total 20 korban, termasuk siswa dan guru, memerlukan perhatian khusus untuk mengatasi dampak insiden tragis ini.


1. Penanganan Cepat: Komitmen BGN Dampingi Pemulihan Psikologis

BGN dan Pemprov DKI Jakarta menunjukkan respons cepat dengan memastikan program trauma healing akan segera dimulai. Langkah ini menunjukkan kesadaran bahwa dampak psikologis seringkali lebih berat dan berjangka panjang dibandingkan luka fisik.

Kepala Regional BGN Jakarta, Bahrun, mengatakan bahwa BGN telah berkoordinasi lintas sektor. Mereka memastikan langkah trauma healing akan mulai terlaksana pada Senin mendatang. Tahap awal penanganan akan fokus pada edukasi. Edukasi ini bertujuan membantu seluruh siswa dan guru meluapkan perasaan dan mengelola emosi mereka. Setelah itu, tim akan melakukan screening psikologis untuk mengidentifikasi tingkat dampak trauma yang dialami masing-masing korban. Oleh karena itu, penanganan ini bersifat bertahap.


2. Mencegah Trauma Jangka Panjang: Pelajaran dari Insiden Sebelumnya

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menekankan pentingnya intervensi psikologis yang tidak boleh ditunda. BGN belajar banyak dari berbagai kejadian sebelumnya, termasuk insiden di SMA 72 Jakarta. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa penanganan cepat sangat menentukan. Penanganan yang cepat memastikan trauma tidak berkembang menjadi gangguan jangka panjang seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).

Nanik menegaskan bahwa tim harus segera memberikan intervensi psikologis kepada para korban. Tujuannya adalah meminimalkan risiko trauma permanen. Siswa maupun guru yang menunjukkan gejala trauma berat akan diarahkan ke sesi konseling individual. Pihak sekolah telah menyiapkan ruang khusus untuk proses tersebut. Dengan demikian, BGN memastikan fasilitas dan tenaga ahli tersedia memadai untuk menangani kasus ini.


3. Pengerahan Tenaga Ahli: Kolaborasi Lintas Sektor untuk Korban

Pendampingan psikologis ini melibatkan kolaborasi masif dari berbagai instansi pemerintah dan organisasi profesional. Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) menyiapkan 18 konselor dan dua psikolog klinis. Selain itu, Dinas Kesehatan juga mengerahkan enam psikolog klinis tambahan.

Dari pihak kepolisian, sebanyak 10 personel tengah menunggu finalisasi tugas. Mereka akan memberikan pengamanan dan dukungan lapangan selama proses pemulihan berlangsung. Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya (HIMPSI Jaya) juga akan mengirim relawan mahasiswa psikologi dan psikolog profesional. Partisipasi berbagai pihak ini bertujuan memperkuat tim pendamping. Tentu saja, kolaborasi ini memastikan bahwa korban menerima bantuan holistik dan profesional. BGN Dampingi Pemulihan Psikologis dengan melibatkan para ahli terbaik di Jakarta.


4. Rincian Korban: Luka Ringan Hingga Perawatan Intensif

Insiden tragis ini terjadi ketika mobil pengangkut makanan bergizi gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa dan guru SDN Kalibaru 01. Berdasarkan data yang dihimpun tim Palang Merah Indonesia (PMI) di RSUD Cilincing, total korban dalam insiden ini mencapai 20 orang.

Sebanyak 15 korban yang merupakan siswa SDN Kalibaru 01 mengalami luka ringan. Mereka mendapatkan perawatan di RSUD Cilincing. Sementara itu, empat siswa dan satu guru mengalami luka berat. Pihak sekolah segera melarikan mereka ke Rumah Sakit Koja. Di sana, mereka mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif. Oleh karena itu, tim BGN dan psikolog klinis akan memprioritaskan pemantauan terhadap korban luka berat. Korban luka berat memiliki risiko trauma psikologis yang lebih tinggi.


5. Tindak Lanjut Administrasi dan Mekanisme Penggantian Sopir

Selain penanganan psikologis dan medis, insiden ini juga memicu peninjauan ulang mekanisme operasional mobil MBG. Mobil MBG adalah bagian dari program bantuan pangan. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyatakan bahwa BGN akan memperketat mekanisme penggantian sopir cadangan. Hal ini bertujuan mencegah insiden serupa terulang.

Polisi juga telah bertindak cepat. Polisi menetapkan sopir mobil MBG yang menabrak siswa dan guru SD Cilincing sebagai tersangka. Penegakan hukum dan pengetatan aturan operasional menjadi langkah penting yang BGN ambil. Dengan demikian, BGN tidak hanya fokus pada pemulihan korban. BGN juga berupaya mencegah risiko di masa depan melalui perbaikan sistem.


6. Solidaritas Komunitas: Menguatkan Dukungan Psikososial

Peristiwa ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Solidaritas komunitas terbukti sangat penting dalam memberikan dukungan psikososial kepada korban. Tim relawan dan organisasi non-pemerintah yang turut serta dalam pendampingan psikologis memainkan peran vital. Selain itu, dukungan dari sesama guru dan orang tua di SDN Kalibaru 01 juga sangat diperlukan. Mereka harus menciptakan lingkungan sekolah yang terasa aman dan suportif.

Proses pemulihan trauma adalah perjalanan panjang. Pemulihan ini membutuhkan kesabaran, empati, dan konsistensi. BGN Dampingi Pemulihan Psikologis ini dengan harapan bahwa seluruh korban, terutama siswa, dapat kembali ke rutinitas belajar mereka tanpa rasa cemas yang berlebihan. Penanganan trauma yang berhasil akan memastikan insiden ini tidak merenggut masa depan dan potensi anak-anak.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %