Militer China vs Jepang: Pemicu Ketegangan di Selat Taiwan

Militer China vs Jepang
0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

Retconomynow.comJakarta, 20 November 2025 — Hubungan diplomatik antara Beijing dan Tokyo kembali memanas, langsung memicu kekhawatiran kawasan. Militer China vs Jepang menjadi topik utama perdebatan setelah pernyataan keras dari Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi. PM Takaichi secara eksplisit menyatakan bahwa invasi militer Tiongkok terhadap Taiwan akan memicu respons militer dari Jepang.

PM Takaichi beralasan, invasi semacam itu secara langsung mengancam kepentingan nasional Jepang. Komentar ini merupakan pernyataan Tokyo yang paling keras sepanjang sejarah perseteruannya dengan Beijing. Akibatnya, Kementerian Luar Negeri Tiongkok meluapkan kemarahan. Mereka menuding Jepang telah mengganggu urusan dalam negeri Tiongkok. Pemerintah Beijing sendiri menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, meskipun Taipei menolak klaim tersebut. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuntut PM Takaichi mencabut komentarnya atau menghadapi konsekuensi serius. Mereka menilai komentar tersebut telah memperburuk hubungan Tiongkok-Jepang. Di tengah perseteruan yang memanas ini, perbandingan kekuatan kedua negara menjadi fokus utama.

Analisis Data Militer Utama: Dominasi Tiongkok

Data yang diolah dari GlobalFirePower 2025 menunjukkan bahwa Tiongkok mempertahankan dominasi signifikan di kawasan tersebut. Analisis komparatif kekuatan Militer China vs Jepang mengungkapkan beberapa poin penting:

  • Tiongkok menduduki Peringkat Kekuatan Militer ke-3 dari 145 negara, dengan skor PowerIndex 0,0788.
  • Di sisi lain, Jepang berada di peringkat ke-8 dengan skor PowerIndex 0,1839.
  • Dalam hal sumber daya manusia, Tiongkok memiliki Tentara Aktif sebanyak 2.035.000 personel. Sebagai perbandingan, Jepang hanya memiliki 247.150 personel aktif.
  • Jumlah Tentara Cadangan Tiongkok mencapai 510.000, sementara Jepang memiliki 56.000.
  • Anggaran Pertahanan Tiongkok mencerminkan skala yang jauh lebih besar, yaitu USD266,8 miliar. Jelasnya, anggaran Jepang jauh lebih kecil, hanya USD57 miliar. Tiongkok mampu memelihara jumlah personel dan aset militer yang jauh lebih besar.

Perbandingan Aset Udara dan Darat Kedua Kekuatan Militer

Perbedaan skala antara kedua negara terlihat nyata dalam aset udara dan darat.

Angkatan Udara: Keunggulan Kuantitas Tiongkok

  • Tiongkok memiliki Total Pesawat sebanyak 3.309 unit. Sebaliknya, Jepang memiliki 1.443 unit.
  • Tiongkok unggul telak pada kategori Pesawat Tempur dengan 1.212 unit, dibandingkan Jepang yang hanya memiliki 217 unit.
  • Tiongkok juga memimpin dalam Helikopter Serang (281 unit) melawan Jepang (119 unit).
  • Meskipun demikian, Jepang memiliki kekuatan kualitatif yang kuat, terutama melalui integrasi sistem pertahanan rudal canggih buatan Amerika Serikat. Dalam konteks konfrontasi langsung, kemampuan Tiongkok untuk melancarkan serangan udara skala besar jauh melampaui kemampuan Pasukan Bela Diri Jepang.

Angkatan Darat: Kekuatan Manusia dan Armor

  • Angkatan Darat Tiongkok memiliki Tank Tempur sebanyak 6.800 unit, jauh melebihi Jepang yang hanya memiliki 521 unit.
  • Jumlah Kendaraan Lapis Baja Tiongkok mencapai 114.017 unit, dibandingkan 31.964 unit milik Jepang.
  • Tiongkok juga sangat unggul dalam Artileri Gerak Sendiri (3.490 unit berbanding 149 unit Jepang) dan Proyektor Roket Mobile (2.750 unit berbanding 54 unit Jepang).
  • Faktanya, angka-angka ini mencerminkan fokus pertahanan Tiongkok pada operasi darat yang besar, termasuk potensi operasi amfibi. Sebaliknya, Angkatan Darat Jepang lebih fokus pada mobilitas dan teknologi, sesuai dengan konstitusi pasifis mereka.

Kekuatan Maritim dan Aliansi Mengubah Persamaan Militer China vs Jepang

Meskipun Tiongkok memiliki keunggulan kuantitas, perbandingan angkatan laut menunjukkan kompetisi yang lebih berimbang dalam hal kualitas dan modernitas aset utama. Perbandingan kekuatan Militer China vs Jepang di lautan mencerminkan persaingan kekuatan maritim di Pasifik.

Angkatan Laut: Kapal Induk dan Perusak

  • Tiongkok memiliki Armada Tempur total 754 unit, berbanding 159 unit milik Jepang.
  • Tiongkok memiliki 3 Kapal Induk, memberikan mereka kemampuan proyeksi kekuatan (power projection). Jepang tidak memiliki kapal induk konvensional (0 unit), tetapi memiliki 4 Kapal Induk Helikopter.
  • Tiongkok unggul dalam Kapal Selam (61 unit berbanding 24 unit Jepang).
  • Menariknya, Jepang memiliki salah satu armada Kapal Perusak paling canggih di dunia, dengan 42 unit, hampir menyamai Tiongkok yang memiliki 50 unit.

Faktor Geopolitik: Nuklir dan Aliansi

  • Senjata Nuklir: Tiongkok memiliki sekitar 600 hulu ledak nuklir (diproyeksikan bertambah menjadi 1.500 dalam dekade berikutnya). Di sisi lain, Jepang tidak memiliki senjata nuklir. Senjata nuklir memberi Tiongkok kemampuan pencegahan yang melampaui kemampuan konvensional Jepang.
  • Aliansi: Jepang memiliki aliansi keamanan bilateral yang sangat kuat dengan Amerika Serikat (AS). AS wajib mempertahankan Jepang jika diserang. Sebaliknya, Tiongkok memiliki aliansi dengan Rusia dan Korea Utara. Keterlibatan AS secara otomatis akan mengubah konflik regional menjadi konflik global.

Oleh karena itu, meskipun Tiongkok unggul secara kuantitatif, faktor aliansi Jepang dengan AS merupakan penyeimbang strategis yang paling signifikan. Komentar PM Takaichi menggarisbawahi komitmen Jepang terhadap peran ini, sekaligus menekankan risiko yang diterima Tokyo jika konflik di Selat Taiwan memanas.


Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %