Nasib Ammar Zoni: Titik Terendah dari Aktor Populer Menuju Napi Berisiko Tinggi

Nasib Ammar Zoni
0 0
Read Time:4 Minute, 21 Second

Retconomynow.com – 17 Oktober 2025 – Titik terendah dalam perjalanan hidup nasib Ammar Zoni kini telah terukir. Mantan aktor yang pernah berada di puncak popularitas ini kembali tersandung kasus narkoba untuk keempat kalinya. Namun, kali ini situasinya jauh lebih serius. Ia tidak lagi hanya berstatus sebagai pengguna. Justru, pihak berwenang kini menduganya sebagai bagian krusial dari jaringan peredaran narkoba yang beroperasi dari balik jeruji besi. Puncak dari kejatuhannya terjadi kemarin, Kamis (16/10), ketika pihak berwenang secara resmi memindahkannya ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, pulau penjara paling ketat di Indonesia.

Dari Superstar Sinetron Menuju Status Napi “High Risk”

BACA JUGA : Vonis Rudy Kurniawan: Ironi Sikap Sopan dalam Kasus Cabul Anggota DPRD Depok

Pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan bukanlah sebuah prosedur rutin. Ia dipindahkan bersama lima warga binaan lain yang terlibat dalam kasus serupa. Artinya, statusnya kini telah ditingkatkan menjadi narapidana berisiko tinggi (high risk). Status ini hanya disematkan kepada narapidana yang dianggap memiliki tingkat bahaya maksimal, seperti teroris, gembong narkoba, atau mereka yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban secara signifikan di dalam lapas biasa.

Keputusan ini menandai sebuah eskalasi dramatis dalam nasib Ammar Zoni. Dari seorang aktor yang wajahnya menghiasi layar kaca dan digandrungi banyak penggemar, ia kini harus menjalani sisa masa tahanannya di tempat yang sama dengan para penjahat paling berbahaya di negeri ini. Langkah ini juga menjadi sinyal tegas dari aparat penegak hukum bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi sekecil apa pun terhadap peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan.

Membongkar Jaringan Narkoba di Rutan Salemba

Kasus terbaru yang menjerat Ammar ini bermula dari kecurigaan petugas keamanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat, atau yang lebih dikenal sebagai Rutan Salemba. Kepala Regu Pengamanan (Karupam) mengamati adanya gelagat yang tidak biasa dari Ammar dan lima tahanan lainnya (berinisial A, AP, AM, ACM, dan MR). Mereka seringkali berinteraksi secara diam-diam dan tertutup, yang memancing kecurigaan.

Akibatnya, petugas Karupam memutuskan untuk melakukan penggeledahan mendadak di kamar tahanan mereka. Kecurigaan itu terbukti benar. Petugas menemukan beberapa paket sabu dan tembakau sintetis (sinte) yang disembunyikan dengan rapi di bagian atap kamar tahanan. “Barangnya diumpetin di atas, di bagian atap kamar tahanan,” kata Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih, Iptu Mulyadi. Temuan ini langsung memicu penyelidikan yang lebih mendalam.

Peran Krusial Ammar Zoni sebagai “Gudang”

BACA JUGA : Praperadilan Nadiem Makarim Ditolak, Status Tersangka Sah Menurut Hukum

Dalam penyelidikan, peran masing-masing tersangka mulai terungkap. Ternyata, Ammar Zoni memegang peran yang sangat sentral dalam jaringan ini. Ia tidak bertindak sebagai pengedar langsung ke sesama tahanan. Sebaliknya, ia berperan sebagai penampung atau “gudang”. Tugasnya adalah menerima dan menyimpan narkoba yang dikirim dari luar rutan.

“Ammar ini perannya sebagai gudang. Berdasarkan pengakuan tersangka lain, dia yang menyimpan barang dari luar,” ujar Mulyadi. Setelah menerima barang haram tersebut, Ammar kemudian akan meneruskannya ke lima tahanan lain untuk diedarkan secara internal di dalam rutan. Meskipun tidak mengedarkan secara langsung, perannya sebagai fasilitator utama dianggap sangat fatal. Ia secara aktif memungkinkan peredaran narkoba terus berjalan di lingkungan yang seharusnya steril dari kejahatan.

Kecanggihan Jaringan: Menggunakan Aplikasi Komunikasi Terenkripsi

Penyelidikan lebih lanjut mengungkap betapa canggihnya jaringan ini beroperasi. Untuk menghindari penyadapan, para tersangka, termasuk Ammar, tidak menggunakan aplikasi komunikasi biasa. Mereka berkomunikasi dengan jaringan di luar rutan menggunakan aplikasi terenkripsi bernama Zangi. Aplikasi ini mereka gunakan untuk berkoordinasi dengan seorang kurir bernama Asep, yang bertugas mengirimkan narkoba dari luar.

Otak dari operasi pengiriman ini, menurut polisi, adalah seseorang bernama Andre, yang kini telah ditetapkan sebagai buron (DPO). Dengan demikian, Ammar menjadi mata rantai penting yang menghubungkan bandar di luar (Andre) dengan para pengedar di dalam rutan. Dalam penggeledahan lanjutan, polisi menemukan lebih banyak barang bukti, termasuk paket sabu, ganja kering, dan tembakau sintetis jenis MDMB-4en PINACA.

Jejak Kelam yang Berulang: Riwayat Kasus Narkoba Ammar Zoni

BACA JUGA : Biaya Visa H-1B Picu Kepanikan, Warga India Jadi Target Sabotase Daring

Ini bukanlah kali pertama Ammar Zoni tersandung kasus narkoba. Faktanya, ini adalah kasusnya yang keempat, sebuah pola yang menunjukkan adanya masalah kecanduan yang sangat serius dan kegagalan untuk benar-benar pulih.

  • Kasus Pertama (2017): Ia pertama kali ditangkap saat popularitasnya sedang menanjak sebagai bintang sinetron Anak Langit.
  • Kasus Kedua (Maret 2023): Setelah sempat bebas, menikah, dan membangun kembali kariernya, ia kembali ditangkap di rumahnya di Sentul, Bogor.
  • Kasus Ketiga (Desember 2023): Belum genap dua bulan menghirup udara bebas, ia kembali diamankan untuk ketiga kalinya karena kasus serupa di Tangerang Selatan.

Setiap penangkapan selalu diikuti dengan janji untuk berubah. Akan tetapi, penangkapannya yang keempat kali ini, dengan status sebagai bagian dari jaringan peredaran, menunjukkan bahwa masalahnya telah berevolusi menjadi jauh lebih kompleks dan berbahaya.

Ancaman Hukuman Berat dan Masa Depan yang Suram

Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah memastikan bahwa berkas perkara Ammar dan rekan-rekannya sudah lengkap (P21) dan kini telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. Ia dijerat dengan pasal berlapis dari Undang-Undang Narkotika, termasuk Pasal 114 ayat (2) yang berkaitan dengan peredaran narkoba. Ancaman hukumannya pun tidak main-main: pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal dua puluh tahun.

Pada akhirnya, nasib Ammar Zoni kini berada di titik paling kelam. Dari seorang aktor yang digandrungi dan memiliki masa depan cerah, ia kini harus menghadapi vonis berat sebagai bagian dari sindikat narkoba. Pemindahannya ke Nusakambangan adalah penanda akhir dari statusnya sebagai selebritas dan awal dari perjalanannya yang panjang sebagai narapidana berisiko tinggi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %